Obyek wisata tanah lot merupakan salah satu daya
tarik wisata yang ada di Kabupaten Tabanan yaitu di Desa Adat Beraban Kecamatan
Kediri. Sifat dan keberadaan obyek wisata ini adalah merupakan wisata budaya,
dimana terdiri atas bangunan-bangunan sejarah berupa peninggalan umat hindu
yang sampai saat ini masih disungsung oleh umat hindu yang ada dibali.
Komponen pendukung dari wisata budaya ini adalah
adanya bangunan-bangunan sejarah lainya yang terdiri dari Pura Penataran, Pura
Enjung Galuh, Pura Taman Sari, Pura Batu Bolong, Pura Batu Mejan, Pura
Pakendungan, sumber mata air batu mejan, areal tugu pahlawan, areal yeh
kutikan, dan areal enjung sibun..Disamping itu daya tarik utama pada obyek
wisata tanah lot adalah tanah lot sunset.fasilitas pendukung pariwisata di
Obyek Wisata Tanah Lot adalah Pasar Seni, rumah makan, penginapan, dan gallery
kesenian. Dalam tiga dasa warsa, untuk mengembangkan Obyek Wisata Tanah Lot
tentunya tidak semua komponen Obyek Wisata dapat dikembangkan atau ditata
dengan baik, baik dari struktur bangunan maupun perbaikan potenti-potensi yang
ada. Walaupun obyek wisata tanah lot memiliki daya tarik tersendiri yang
mana sudah terkenal di mancanegara namun dari hasil penelitian yang telah
dilaksanakan oleh manajemen operasional obyek wisata tanah lot menunjukkan
bahwa kunjungan tamu asing sebesar 14% dari total wisatawan yang berkunjungan
ke obyek wisata tanah lot dan sebesar 20% wisatawan yang datang dari kunjungan
wisatawan yang berkunjung ke bali, dengan rata-rata tamu menikmati obyek wisata
tanah lot selama 2 jam. Permasalahan
di atas membutuhkan suatu pemahaman dan analisis yang lebih lanjut
terhadap situasi seperti tersebut di atas, dan tentunya dengan
perubahan-berubahan kebutuhan wisatawan harus sejalan dengan
perubahan-perubahan atau pengembangan pada obyek wisata tanah lot sebagai
tempat tujuan wisata, sehingga pada masa mendatang Obyek Wisata Tanah Lot tidak
berpaku pada satu daya tarik untuk dapat dikunjungi.
Pengembangan
atau exploitasi yang berlandaskan budaya harus segera dilaksanakan, yang
tentunya sesuai dengan potensi dan pemetaan obyek wisata tanah lot menjadi
kawasan wisata, sehingga komponen-komponen kebudayaan masyarakat yang dapat
dikomersialkan terakomodasi dalam satu wadah yang tentunya akan mempengaruhi
sektor ekonomi sosial masyarakat.Dari penelitian yang dilaksanakan manajemen
operasional, dalam pengembangan obyek wisata tanah lot sebelum tahun 2000 bahwa
telah terjadi atau kesalahan infrastruktur faktor-faktor pendukung, khususnya
dalam pembangunan fasilitas pasar seni dimana terjadi banyak
kesenjangan-kesenjangan bangunan dan tidak saling mendukung, baik dari sisi
rotasi wisatawan maupun kenyamanan dan keindahan/keasrian. Adanya
kesalahan penempatan bangunan hal ini telah menunjukkan bahwa dampak-dampak
negatif baik dari sisi ekonomi sangat berdampak pada manajemen
pengelolaannya, dimana pengoptimalan pajak atau retribusi serta pertumbuhan
ekonomi tidak berjalan dengan lancar maupun seimbang.
Atas
permasalahan-permasalahan pengembangan di atas, perlu dilaksanakan
perbaikan, penataan, dengan sasaran pegembangan yang lebih luas dan
pengoptimalan potensi yang ada dengan data-data yang autentik serta peluang
pertumbuhan dari masing-masing sektor. Kajian ini akan menentukan trade mark
untuk obyek wisata tanah lot mendatang sebagai landasan dan dasar untuk
melaksanakan pembangunan parisiwata, ekonomi dan sosial Pemerintah
Kabupaten Tabanan.
Dari
penelitiian yang dilaksanakan, ada beberapa pokok permasalahan yang terjadi dan
menjadi proses dalam pembahasan serta langkah-langkah yang harus di tentukan adalah sebagai
berikut;
1.
Masih
kecilnya kontribusi wisatawan asing untuk obyek wisata tanah lot, dengan
rata-rata tamu berada di obyek wisata tanah lot adalah 2 jam, dimana
disatu sisi obyek wisata tanah lot adalah terkenal dimanca negara.
2.
Adanya
potensi pendukung dari daya tarik obyek wisata tanah lot baik yang sudah ada
maupun yang belum dimanfaatkan sebagai lokasi dan sifat wisata baru sebagai
daya tarik tersendiri.
3. Adanya
kesalahan tata letak dalam pembangunan pasar seni dimana insfrastruktur
bangunan bertolak belakang serta tidak sejalan dengan rotasi wisatawan.
4. Kurangnya
perhatian dalam bidang pertamanan, trotoarisasi, sehingga keasrian dan
keindahan obyek wisata dan pengaturan rotasi wisatawan baik dari penampilan
depan, parkir, dan sepanjang pasar tidak memadai.
C. LANDASAN
HUKUM
·
Landasan hukum yuridis tentang pengembangan,
pemanfaatan dan pelaksanaan potensi atau umber daya alam.
·
Landasan hukum dalam Badan Pengelolaan dan fungsi
tugas dan tanggung jawab.
·
Landasan hukum berdasarkan filsafah agaman hindu
tentang pembangunan dan pemanfaatan potensi budaya dalam aktifitas ekonomi.
DAYA
TARIK
Historis
Menurut
legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia
adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali
akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada
saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para
pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa
Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia
menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya
memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan
membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura.
Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis
ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam
berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir
dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut
Danghyang Nirartha. Ternyata tidak semua orang boleh masuk ke dalam pura tsb.
para wisatawan hanya diperbolehkan melongok dari bawah pura. hanya orang2
tertentu yang hendak bersembahyang atau melakukan kegiatan keagamaan yang
diperkenankan masuk ke dalam pura. Terkait dengan konsep triangga (penggambaran
tubuh manusia dari kepala, badan hingga kaki), pura ini menjadi terkait dengan
2 tempat suci lainnya di Tabanan, yaitu Pura Luhur Batukaru (hulu) dan Pura
Puser Tasik (madya) serta Pura Tanah Lot sebagai hilirnya. Pura hulu dan hilir
ini pun di gambarkan sebagai simbolisasi lingga dan yoni, Pura Luhur Batukaru
sebagai lingga (purusa)dan Pura Tanah Lot sebagai yoni (segara). perpaduannya
menjadi sumber kehidupan yang mensejahterakan manusia disekitarnya.
Di sebelah
utara pura, tepatnya di dalam gua bawah tebing, terdapat ular yang
dikeramatkan.ular pipih beracun berwarna hitam kuning ini dipercaya sebagai
selendang Dang Hyang Nirartha yang terlepas saat sedang bertapa dan hingga kini
menjadi penjaga pura. di tempat ini pula terdapat sumber air tawar bernama
Tirta Pabersihan (biasa digunakan sebagai sarana memohon kesucian).
Pada masa Kerajaan Majapahit ada
seseorang Bhagawan yang bernama Dang Hyang Dwijendra atau Dang Hyang
Nirarta.Beliau dikenal sebagai Tokoh penyebaran ajaran Agama Hindu dengan nama
“Dharma Yatra “.Di Lombok beliau dikenal dengan nama “Tuan Semeru” atau guru
dari Semeru (sebuah nama Gunung di Jawa Timur).
Pada waktu beliau datang ke Bali
untuk menjalankan misinya,yang berkuasa di Bali saat itu adalah Raja Dalem
Waturenggong yang menyambut beliau dengan sangat hormat.Beliau menyebarkan
agama Hindu sampai ke pelosok-pelosok Pulau Bali.Suatu ketika pada saat beliau
menjalankan tugasnya,beliau melihat sinar suci dari arah tenggara dan beliau
mengikutinya sampai pada sumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata
air.Tidak jauh dari tempat itu beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah
yang disebut “Gili Beo”(Gili artinya Batu Karang dan Beo artinya Burung) jadi
tempat itu adalah sebuah Batu Karang yang berbentuk burung.Ditempat inilah
beliau melakukan meditasi dan pemujaan terhadap Dewa Penguasa Laut.
Lokasi tempat Batu Karang ini
termasuk dalam daerah Desa Beraban,dimana di desa tersebut dikepalai oleh
seorang pemimpin suci yang disebut “Bendesa Beraban Sakti”.Sebelumnya
masyarakat Desa Beraban menganut ajaran monotheisme(percaya dan bersandar hanya
pada satu orang pemimpin yang menjadi utusan Tuhan sperti Nabi)dalam waktu yang
singkat banyak masyarakat Desa Beraban ini mengikuti ajaran Dang Hyang Nirarta
yang kemudian membuat Bendesa Beraban Sakti sangat marah dan mengajak
pengikutnya yang masih setia untuk mengusir Bhagawan suci ini.
Dengan kekuatan spiritual yang
dimiliki Dhang Hyang Nirarta,beliau melindungi diri dari serangan Bendesa
Baraban dengan memindahkan batu karang besar tempat beliau bermeditasi (Gili
Beo) ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnya di
sekitar batu karang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut.Kemudian
beliau memberi nama tempat itu “Tanah Lot” yang berarti Tanah di tengah Laut.
Akhirnya Bendesa Beraban mengakui
kesaktian dan kekuatan spiritual dari Dang Hyang Nirarta,dan akhirnya Bendesa
Beraban menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaran Agama Hindu kepada
penduduk setempat.Sebagai tanda terima kasih sebelum melanjutkan perjalanan beliau
memberikan sebuah keris kepada Bendesa Beraban yang dikenal dengan nama “Keris
Jaramenara atau Keris Ki Baru Gajah”.Saat ini keris itu disimpan di Puri Kediri
yang sangat dikeramatkan dan di upacarai setiap hari raya Kuningan.Dan upacara
tersebut di adakan di Pura Tanah Lot setiap 210 hari sekali,yakni pada “Buda
Wage Lengkir”sesuai dengan penanggalan Kalender Bali.
Atraksi wisata
Potensi
yang menarik wisatawan untuk datang ke tanah lot dimana Pura Tanah Lot berupa
bangunan fisik yang tua dan kokoh merupakan faktor utama sebagai promotor
pergerakan wisatawan untuk melihat secara langsung keberadaannya, dimana
bangunan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi dari warisan budaya, dan
didirikan pada tahun 1512 yang telah diperhatikan oleh dunia. Nilai sejarah
itulah yang menjadi daya tarik tersendiri dimana pada air laut pasang posisinya
diliputi oleh air laut yang ganas, dan pada air laut pasang posisinya berada
pada pesisir dan tepi lautan.Disamping itu nilai budaya dan pelestarian oleh
umat hindu dilaksanakan dengan baik dengan nilai religius pada setiap piodalan
yaitu pada buda wage langkir memiliki daya tarik dari kebudayaan dari umat
hindu yang ada di Bali.Dipandang dari sisi alam atau natural bangunan
Pura Tanah Lot yang memiliki nilai sejarah tinggi akan sangat menarik bilamana
untuk dipandang dan diperhatikan seiring dengan perputaran bumi dimana matahari
menunjukkan cahayanya yang merah tatkala mau tenggelam dari peredarannya bahwa
telah memberikan makna tersendiri tentang sunset yang ditunjukkan dengan
membelakangi bangunan tua yaitu Pura Luhur Tanah Lot. Sunset inilah yang sangat
digemari para wisatawan dengan tujuan wisata alam tentang keindahan alam
semesta ini.Jadi dapat diidentifikasi bahwa beberapa poin tentang daya tarik
Obyek Wisata Tanah Lot adalah sebagai berikut ;
· Bangunan
Tua dengan nilai sejarah yang tinggi merupakan arah wisata alam yang merupakan
tujuan pendidikan dan penggemar sejarah.
· Adanya
sunset yang menarik untuk dilihat yang membelakangi bangunan sejarah. Upaya dan
pengembangan fasilitas untuk menikmati sunset ini telah disediakan oleh
masyarakat lokal yang mempunyai tempat usaha pada sebelah timur dan utara
pura luhur tanah lot, serta menyediakan sofdrink, food, dan event, merupakan
tempat yang strategis untuk menyimak sunset. tempat ini sangat perlu
dilestarikan dengan taman-taman bunga serta pegangan pengaman pada ujung-ujung
tebing ke timur sampai ke barat. Keberadaan usaha ini adalah salah satu
komponen untuk menarik wisatawan, karena sistem penjualan dan promosi yang
dilaksanakan yaitu dengan metode personal selling cooperation dengan travel
agent.Dan secara tidak langsung fungsi promotion obyek wisata dilaksanakan oleh
pelaku usaha yang ada ditempat tersebut dengan sifat yang paling menguntungkan.
·
Adanya kehidupan
organism laut berupa ular laut yang jinak, dimana perlu dilestarikan untuk
komponen pendukung daya tarik pada areal Obyek Wisata Tanah Lot.
·
Adanya event atau
piodalan pura luhur tanah lot yaitu 2 kali per tahun yang memberikan kontribusi
untuk daya tarik wisatawan untuk dapat melihat prosei keagamaan dan kebudayaan
yang ada di bali.
·
Adanya lokasi atau
tempat madya mandala, yang digunakan sebagai penunjang-penunjang kegiatan
keagamaan, segaligus berfungsi sebagai tempat dan kegiatan wisata budaya dan
kesenian.
Kondisi lingkungan
Potensi Sumber Daya AlamDilihat dari sisi pariwisata, obyek wisata tanah
lot adalah merupakan potensi yang baik untuk dapat menarik wisatawan, baik daya
tarik secara fisik, cultur, dan sejarah. Hal ini ditunjukkan dengan data
perkembangan wisatawan yang datang serta proyeksi kedepan dimana setiap
tahunnya menunjukkan data yang positif dan mengalami peningkatan
Daya tarik pendukung
Tanah Lot merupakan pura laut yang
dijadikan sebagai tempat untuk pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Di sini ada dua
pura yang terletak di atas batu besar. Satu tertelak benar-benar di atas
bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu.
Bahkan pada hari yang cerah, Anda dapat melihat Pura Uluwatu dari sini.
Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas
tebing yang terarah ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan yang
berbentuk seperti jembatan yang melengkung. Apabila Anda turun ke pantai antara
Pura Tanah Lot dengan tebing, maka pada bulan tertentu Anda akan menyaksikan
sunset terindah. Bola matahari yang berwarna merah akan tepat berada di lubang
tebing. Seperti mata yang lelah memandang dunia. Sayangnya pemandangan ini
hanya ada pada bulan-bulan tertentu yaitu saat matahari tenggelam condong ke
utara. Jadi tidak setiap saat dapat Anda saksikan kendahan sunset yang sangat
luar biasa dari atas Tanah Lot. Anda juga dapat melihat seekor ular laut yang
dipercaya sebagai penjaga pura di Tanah Lot ini. Daya tarik lain adalah ;
a. Candi Tanah
Lot hampir di lihat ketika air pasang tinggi. Untuk banyak hal lokasi ini
adalah sesuatu yang menarik.
b. Sebuah gua
ular daun holly yang terletak di depan candi. Bahwa orang percaya bahwa mereka
adalah penjaga candi.
c. Pandangan
matahari terbenam menggabungkan dengan candi Tanah Lot, menjadi satu set yang
sangat menyenangkan untuk menonton.
d. Hidup ini
budaya upacara requral setiap enam bulan di mana ada tempat lain upacara di
minggu yang sama di Pakendungan candi.
e. Tanah Lot
adalah pantai berbatu dalam upaya membuat gelombang bagus.
Pemanfaatan
pantai yang ada pada sebelah timur pura batu bolong dengan alternatif
pendayaa gunaannya sebagai berikut;
- Digunakan sebagai landasan untuk melaksanakan surfing.
- Digunakan sebagai landasan dan pengembangan cano, dan jetski.
AKSESIBILITAS
Letak kawasan
Untuk menuju Tanah lot maka
pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan travel atau
tour. Jika kita dari Denpasar maka untuk menuu Tanah Lot ini kita bisa menuju
ke arah barat, jarak dari Denpasar menuju Tanah Lot ini kurang lebih berjarak
sekitar 30 kilometer, sementara jika dari kawasan wisata terkenal di Bali yakni
Kuta maka Tanah Lot bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 43 kilometer.
Sementara jika dari kota terdekat yaiutu kota Tabanan maka Tanah lot bisa
ditempuh dalam jarak sejauh 11 kilometer.
Tanah lot terletak di desaberaban di
kabupatentabanan. daerah ini berjarak sekitar 13 kilometer
daritabanan, yang merupakan lokasi wisata yang lain. Perjalanan sekitar 30 hingga 40 menitdari
denpasar, dengan mengendarai mobil pribadi atau dalam bentuk mobil sewa. apabila anda naik kendaraan umum akan lebih banyak waktu yang anda perlukan untuk sampai ke daerah wisata ini. menurut sumber wisata online, turis domestic akan dikenakan biaya sekitar 20.000
rupiah untuk masuk ke pura tanah lot. sedangkan turis asing akan dikenakan biaya dua kali lipat. untuk masalah akomodasi, anda bias bias dengan mudah menemukan tempat menginap berupa hotel atau penginapan dengan biaya yang cukup bervariasi.
INFRASTRUKTUR
Fasilitas
tempat
parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau
sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup
murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun.
1. Areal
Batu Mejan.
· Dimanfaatkan
sebagai tempat permandian pada areal pantai, dimana akan menjadi satu kesatuan
pada pendayaagunaan jetski yang launching dari pantai batu bolong.
· Pemanfaatan
tebing-tebing yang tinggi sebagai tempat pemanjatan tebing tingkat yunior.
· Memperkenalkan
dan mempromosikan 9 sumber mata air tawar.
2. Areal
Tugu Pahlawan
· Perbaikan
Tugu Pahlawan dan pembuatan taman keliling pada tugu pahlawan denan r 5 m.
· Pemanfaatan
lokasi pada sebelah barat tugu pahlawan sebagai taman rekreasi dan hiburan
anak-anak sebagai berikut ;
i. Pembuatan Kolam renang Air Tawar, dengan mengambil lokasi tepi tebing.
ii. Pembuatan Permainan Anak-Anak
iii. Pembuatan tempat party coctail.
iv. Pembuatan tempat pameran lukisan.
v. Pembangunan mini café untuk kebutuhan soft dink pada lokasi kolamrenang.
3. Areal Yeh Kutikan.
- Pembangunan area arung jeram untuk anak-anak.
- Pembangunan area arung jeram untuk anak-anak.
4. Areal Enjung Sibun.
Areal enjung
sibun merupakan tempat yang sangat strategis untuk dikembangkan sebagai
panggung alami untuk pementasan-pementasan kesenian yang bernuansa alami.
Tempa ini tidap perlu dibangun bangunan fisik, tetapi perlu penataan
tebing-tebing sehingga memungkinkan adanya tempat yang baik dan datar untuk
pementasan-pemantasan.Posisi dan lokasinya adalah sangat menarik untuk
melaksanakan atraksi kesenian dimana menggunakan tanah lot dan sunsetnya
sebagai latar belakang.Jadi yang diperlukan dalam pengembangan areal enjung
sibun adalah penataan-penataan tebing-tebing yang ada untuk dibentuk sebagai
tempat yang datar untuk melaksanakan pementasan, yang memuat tempat penonton
maksimal 100 orang dan penari 100 orang. Bilanama pemerintah mampu menyediakan
tempat ini, memungkinkan dapat dipergunalan oleh NBR, Hotel lainnya dan
pemasaran oleh manajemen operasional untuk even-even tertentu.Disamping
hal di atas, pada areal enjung sibun pada sebelah timur juga cocok untuk
dikembangkan budidaya organisme laut yang bernilai tinggi seperti udang laut.
5.
Areal Parkir dan
Pasar.
Areal ParkirTempat parkir merupakan permasalahan yang ada di Obyek Wisata Tanah Lot, khususnya tempat parkir untuk musim-musim ramai, dimana para costumer atau pengunjung tidak dapat dilayani dengan baik karena kurangnya kapasitas parkir yang ada pada hari-hari tersebut. Hari – hari yang tergolong ramai biasanya sebagai berikut ; hari tahun baru, hari natal, hari lebaran, hari Piodalan Pura Luhur Tanah Lot, Piodalan Pura Luhur Pakendungan, liburan murid bulan juni-juli.n Setiap ke 7 hari besar tersebut di atas, rata-rata kekurangan luas parkir adalah ½ dari luas parkir yang ada sekarang, yang dipersiapkan untuk roda 4 dan roda 6.Untuk menentukan besarnya luas parkir bersama ini disajikan data akomodasi kendaraan dengan mengambil sampel pada tahun 2001 sebagai berikut
Keamanan
Tanah
Lot telah memiliki fasilitas: kamera CCTV, metal detector dan mirror detector,
life guard team untuk keamanan pantai.
Prasarana
Adapun Proyek yang diusulkan untuk
pengoptimalan potensi obyek wisata tanah lot dengan pemberdayaan potensi
wisatanya adalah ;
Ø Pembuatan
taman dengan motif bunga pada areal sebalah timur pura penataran ketimur sampai
batas NBR, yang dialokasikan pada ujung tebing yang disertai dengan pengaman
tebing, dengan tujuan memberikan dampak positif kepada pengusaha mini
restaurant yang ada di lokasi ini serta kenyamanan dan keindahan pemandangan
untuk melihat sunset sebagai faktor penunjang wisata alam.
Penempatan taman bunga dengan ketinggian tanaman maksimal 100 cm sehingga tidak menggangu wisatawan untuk melihat sunset sambil duduk pada kursi yang telah disediakan.
Penempatan taman bunga dengan ketinggian tanaman maksimal 100 cm sehingga tidak menggangu wisatawan untuk melihat sunset sambil duduk pada kursi yang telah disediakan.
Ø Pemanfaatan
wantilan yang ada di mandya mandala yang sebelumnya sebagai open stage untuk
event-event wisata yang memberikan dampak positif pada sektor kesenian yang ada
dimasyarakat Desa Adat Beraban, baik pementasan langsung maupun pelaksanaan
proses pendidikan kesenial.
Ø Pembuatan
jalan untuk pengangkutan sampah pada lokasi ini, sehingga dapat dilalui oleh
mobil sampah. Dimana sampah-sampah yang ada saat ini ditimbun dan dibakar
pada belakang bangunannya atau tempat-tempat luang dan untuk kedepan
tidak baik untuk pengembangan kawasan.
Ø Metode
pelestarian potensi laut khususnya yaitu ular laut. Potensi ini dibutuhkan
pengamatan kebudayaan dan religius yang lebih tinggi, untuk dijadikan penunjang
komersial.Pendayagunaan dan pelestarian udang laut dengan menggunakan
pantai yanga ada pada areal enjung sibun.Tiga poin 1, 2, 3 di atas
merupakan potensi yang dapat dikembangkan sehingga menambah makna wisata alam
dan kegiatan-kegiatan kebudayaan maupun kesenian.2. Areal Enjung Galuh Dan Arel Batu
Bolong.
Potensi
yang ada dalam area enjung galuh ini adalah sebagai berikut ;
a) Tersedianya
lahan yang dimanfaatkan untuk taman dan penempatan bale payung, yang biasanya
digunakan sebagai tempat picnic dan coctail party.
b) Tersediannya
tempat untuk melihat Pura Luhur Tanah Lot dari sebelah Barat.
c) Tersedianya
tempat untuk untuk melihat Pura Batu Bolong, yang merupakan panorama alam yang
menarik dan indah, dan adanya jalan turun ke bawah menuju pantai atau pasir
yang ada pada sebelah timur Pura Batu Bolong.Pada masyarakat loka tempat ini
biasanya digunakan sebagai tempat memancing, dan surfing pada pantainya.
d) Potensi
yang ada pada batubolong adalah menyamai dengan situasi yang ada pada areal
enjung galuh dan yang membedakan adalah kapasitas tempat untuk wisatawan yang
ada pada areal batubolong yang dapat digunakan adalah lebih kecil dari
areal yang ada di enjung galuh.
e) Pembuatan
pemagaran pada sisi-sisi tebing dengan penanaman pohon bunga pucuk,
sehingga keamanan wisatawan lebih terjamin.Pembuatan pagar ini dibuat sepanjang
kawasan tebing sampai pada batas sebelah barat Obyek Wisata Tanah Lot yaitu
pada areal yeh kutikan.
f) Pembuatan
Penerangan pada areal enjung galuh berupa lampu-lampu taman dan lampu mercury.
g) Perbaikan
jalan setapak dan saluran drainase, serta penempatan tong sampah portable mengingat
tempat ini merupakan tempat picnic, sehingga kenyamanan dan kebersihan dapat
terwujudkan.Serta perbaikan jalan pada tebing menuju pantai batu bolong, yang
biasanya digunakan sebagai tempat surfing untuk warga lokal.
System pengelolaan
Dari
segi infrastruktur telah terbukti meningkat Dengan mengacu pada masukan para pengunjung
melalui Guest Comment oleh Manajemen Operasional, Tanah Lot sudah memiliki
program-program yang akan direalisasikan. Program-program ini meliputi peningkatan
kualitas SDM, peningkatan bidang kebersihan dan ketertiban, peningkatan infrastruktur
dan pelayanan. Saat ini di bidang keamanan
ObjekWisata
Dalam
kontes peningkatan infrastruktur kini telah hadir Surya Mandala Cultural Park. Dengan
adanya Surya Mandala, berbagai aliansi dapat diwujudkan untuk meningkatkan
volume usaha semua pihak. Fasilitas ini juga bisa di manfaatkan untuk mendukung
kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Confrence and Exhibition). Sebagaimana trend
pariwisata yang ada, kunjungan yang bersifat leasure sudah umum. Sekarang banyak destinasi yang mengembangkan wisata
MICE. Bali ke depan harus bergerak ke arah yang sama.
Pengembangan suatu kawasan
obyek pariwisata yang didalamnya terjadi penataan penggunaan lahan merupakan
masalah yang rumit dalam pembangunan suatu wilayah. Prosesnya tidak selalu
berjalan sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan. Hal ini bisa saja terjadi
karena berbagai sebab, seperti masyarakat tidak diajak berperan serta dalam
perencanaan dan pengelolaan, tidak adanya sosialisasi konsep. Pengembangan
kawasan tersebut tidak disesuaikan dengan perencanaan wilayahnya. Kawasan
wisata Pura Tanah Lot merupakan salah satu obyek wisata dalam wilayah Kabupaten
Tabanan yang penataan dan pengembangannya harus disesuaikan dengan Rencana Detail
Tata Ruang Kecamatan Kediri. Konsep pengembangan kawasan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan merupakan salah satu konsep perencanaan pengembangan
kawasan pariwisata di masa yang akan datang yang dalam pelaksanaannya nanti
sangat tergantung pada partisipasi Desa Adat yang dalam hal ini Desa Adat
Beraban. Hal ini disebabkan karena pembangunan sektor pariwisata merupakan
andalan Bali yang dalam hal ini adalah Pariwisata Budaya. Kawasan wisata Pura
Tanah Lot pada awalnya berfokus pada keberadaan Pura Tanah Lot sebagai daya
tarik wisata utama yang keberadaannya sangat ditentukan oleh dukungan warga
(Kerama) Desa Adat Beraban terutama dalam kegiatan sosial budayanya berupa;
kegiatan pertanian, kegiatan upacara keagamaan (yang diikuti dengan tumbuhnya
kegiatan penunjang berupa Sekehe Gong, Angklung, Pesantian, Wayang, Topeng Sida
Karya) serta peran serta masyarakat desa dalam pemeliharaan lingkungan di
sekitar Pura Tanah Lot. Dengan demikian agar terwujud pengembangan kawasan
wisata. Pura Tanah Lot yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan, maka peran
serta Desa Adat Beraban dalam pengelolaannya sangat mutlak diperlukan. Peran
serta Desa Adat Beraban sudah terjadi sejak pengambilan keputusan, pemeliharaan
lingkungan kawasan wisata, menunjang daya tarik
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
AKTIFITAS
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
di Pura tanah lot ini diantaranya adalah Odalan, yang merupakan hari raya dari
berbaga pura yang ada si sekitar Tanah lot. Perayaan odalan ini biasanya
berdekatan dengan waktu saat dirayakannya kegiatan Galungan dan Kuningan,
perayaan akan diadakan sekitar 210 hari sekali
PERKEMBANGAN SOSIAL
LETAK
PEMBERDAYAAN DESA ADAT DALAM PENERAPAN EKONOMI KERAKYATAN
a.
Semakin mengakarnya pondasi
perekonomian dimana pada pelaku ekonomi di Desa Beraban tidak ada mengunakan
istilah monopoli ekonomi , mengingat sektor-sektor potensial dilaksanakan
dengan trend manajemen Kemitraan usaha.
b.
Tumbuhnya Sektor penunjang
Pariwisata seperti kesenian, handycraft, dan perdagangan.( Multy Player Effect
Economic)
c.
Tumbuhnya sektor Jasa – Jasa
pariwisata seperti Jasa Transportasi yang menggunakan potensi masyarakat untuk
pengelolaan ekonomi Desa Beraban dengan sifat saling menguntungkan.
d.
Meingkatnya sektor pendidikan
untuk berpacu dalam peningkatan pengetahuan, maupun keahlian.
e.
Tumbuhnya lembaga Keuangan Desa
Adat Beraban secara pesat yaitu LPD Desa Adat Beraban dalam pengelolaan
modal kecil untuk penujang aktifitas bussines dan sosial masyarakat Desa Adat
Beraban, dengan keuntungan rata-rata Rp. 100.000.000,00 pertahun.
f.
Semakian bersarnya perhatian
masyarakat terhadap eksistensi terhadap Pura-Pura dan kegiatan kerohanian di
lingkungan Obyek Wisata Tanah lot pada khususnya dan Desa Beraban pada umumnya.
Partisipasi dalam pengelolan
keberadaan
Obyek Wisata Tanah Lot, belum mampu dirasakan secara maksimal oleh tingkat
bawah atau masyarakat Desa Adat Beraban pada khususnya. Besarnya kontribusi
yang dihasilkan oleh Obyek Wisata Tanah Lot hanya mampu dinikmati oleh sebagian
orang dan itupun kalau dilihat dari jumlahnya tetap tidak maksimal . Obyek
Wisata Tanah Lot, yang berada di wilayah Desa Adat beraban yang sebenarnya jika
dilihat dari kewilayahan merupakan tanggung jawab Desa Adat Beraban, seakan
tidak bisa disentuh oleh perhatian dan kebijakan adat setempat mengingat obyek
dimaksud dikontrakkan oleh Pemda Kabupaten Tabanan kepada pihak swasta.
Akhirnya berdampak pada ketidaktertiban obyek dari pedagang liar, keamanan,
Kebersihan, penduduk pendatang, yang tentunya implikasinya kepada daya tarik
obyek sendiri cenderung menurun.
Sedangkan
di wilayah desa Adat sendiri jumlah angkatan kerja terus meningkat yang
diperparah oleh adanya pembebasan lahan kawasan BNR, sehingga penduduk lokal
yang dulunya mayoritas petani praktis menjadi pengangguran dan hanya
mengandalkan uang hasil jual tanah mereka. Tidak hanya sampai disitu,
janji-janji waktu akan mempekerjakan
orang Desa setempat sebagai salah kompensasi penyerahan lahan tidak
dilaksanakan sepenuhnya. Berdirinya Pura Tanah Lot dan perkembangan sejarahnya
menjadi kawasan wisata sebenarnya tidak
dapat dipisahkan dengan masyarakat desa setempat. Ini merupakan kesatuan history dan cultural antara masyarakat desa
dengan kawasan wisata Tanah Lot bahwa masyarakat desa harus berperan penting
dalam pengembangan kawasan wisata yang mereka miliki. Merupakan hak dan
kewajiban bagi setiap tempat atau daerah yang memiliki kawasan wisata untuk
mengatur dan mengelola, dengan cara pendekatan kepada tokoh – tokoh Desa Adat
setempat, menjelaskan hak-hak kita sebagai orang Desa Beraban,peluang-peluang
yang bisa di garap demi kemakmuran masyarakat, memotivasi pergerakan-pergerakan
dan menyediakan konsep-konsep perjuangan. Memotivasi kaum muda Desa
Beraban yang terangkum dalam organiasasii Karang Taruna Gapera (Gabungan Pemuda
Beraban, dimana penulis sebagai ketua).
MARKETING
Operasional pelayanan
Dari sistem marketing destinasi
wisata ini, jelas dalam pengelolaan di gunakan sistem online maupun jasa
tourism information lewat travel agent, dll. Para
pengunjung tidak saja berkunjung pada saat-saat liburan tetapi sudah rutin
setiap hari terutama pada sore hari.Mengantisipasi
Perkembangan ini Pemerintah Kabupaten Tabanan padaTahun 1980
mempercayakan pengelolaan Tanah Lot kepada pihak Swasta, yaituCV.Ary Jasa Wisata dengan sistem kontrak yang terus berlangsung dengan mengalami perubahan
target pencapaian pendapatan seiring peningkatan angka kunjungan
dan peningkatan harga tiket masuk pada daya tarik wisata Tanah Lot. Dan sistem marketing dalam kawasan
wisata ini terus akan berkembang dan berinovasi sesuai alur perkembangannya.
Administrasi
Harga tiket untuk masuk kedalam area
tanah lot ini cukup murah yakni Rp. 10.000,00 untuk wisatawan lokal dewasa,
serta Rp. 7.500,00 untuk wisatawan lokal anak-anak, jika yang datang adalah
wisatawan luar maka harga tiket yang dikenakan pun akan lebih tinggi yakni Rp. 30.000,00
untuk dewasa dan Rp. 15.000,00 untuk anak-anak. Tiket akan dibuka mulai jam
07.00 sampai dengan pulul 19.00, setelah membeli tiket, dari loket menuju
lokasi kita akan disuguhkan berbagai stand dan tempat souventi tempat makan dan
berbagai produk jualan lainnya.
Halo mbak,
BalasHapusPosting mbak ini sangat bermanfaat bagi penelitian lapangan saya. Kalo tidak keberatan, boleh saya minta sumber referensi yang mbak gunakan untuk artikel ini?
Terimakasih sebelumnya
pengen banget bisa ke tanah lot
BalasHapussalam Rental Mobil